Sejak tahun 2020 lalu, dunia sablon digital sedang mengalami tren dengan salah satu metode terbarunya yang dinamakan sablon DTF. Sablon dengan singkatan Direct Transfer Film ini menjadi salah satu Teknik sablon yang banyak digunakan untuk membuat tampilan kaos menjadi lebih cantik dan indah.
Apakah Sablon DTF
Teknik sablon secara digital merupakan salah satu alat sablon sejatinya sudah ada sejak lama, mulai dari sablon dengan transper paper hingga sablon langsung di permukaan kaos (Sablon DTG). Sayangnya, sablon DTG membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk proses pencetakan.
Sablon DTF pun hadir sebagai metode cetak gambar menggunakan kertas transfer dan adhesive powder (bubuk lem sablon) untuk melekatkan gambar ke bahan kaos, serta diakhiri dengan menggunakan mesin press untuk membuatnya semakin menarik.
Metode ini sejatinya tidak hanya dipakai pada satu jenis bahan kaos saja. Sablon DTF dapat dipakai oleh pengusaha jasa sablon kaos untuk berbagai media yang tahan panas seperti cotton bamboo, cotton combed, kanvas, polyester, sweater, dan sebagainya.
Kelebihan dan Kekurangan Sablon DTF
Tentunya, teknik DTF memiliki berbagai kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Terlebih metode ini terbilang cukup baru sehingga banyak orang yang penasaran dan turut mengembangkannya. Berikut penjabaran kelebihan dan kekurangan sablon jenis DTF ini.
1. Kelebihan
- Kekuatan hasil yang solid
Ketahanan yang baik dengan elastis ternyata menjadi salah satu keunggulan teknik DTF yang satu ini. Warna yang dihasilkan juga solid dan anti retak. Tidak mengherankan jika teknik ini cocok untuk semua media dengan berbagai bahan.
- Tidak mudah luntur
Hasil sablon DTF juga dikenal full color dan memiliki gradasi sesuai gambar custom yang memiliki settingan maksimal. Warnanya juga tidak mudah luntur ketika kaos yang menggunakan sablon tersebut dicuci. Hal ini karena tinta yang digunakan berbahan dasar pigmen khusus ditambah peran lem adhesive.
- Cocok untuk pengerjaan satuan
Sablon jenis ini juga cocok untuk pengerjaan pesanan secara satuan karena dicetak pada permukaan transfer paper file dengan printer biasa maupun printer khusus DTF. Selain itu, dibandingkan dengan sablon plastisol proses cetak dapat jauh lebih cepat, bahkan hanya membutuhkan waktu 10 menit dari cetak desain sampai proses press ke kaos.
2. Kekurangan
- Mudah mengerut jika terkena setrika
Kendati memiliki banyak kelebihan, sayangnya dibandingkan dengan sablon rubber hasil sablon jenis DTF ini dapat lebih mudah mengerut dibandingkan dengan sablon rubber apabila langsung terkena setrika. Oleh karena itu, Anda dapat mengakalinya dengan melapisi permukaan sablon menggunakan kertas atau kain lain sebelum disetrika.
- Warna yang turun setelah di-press
Tidak jarang, ada ketidaksesuaian warna sablon setelah dilakukan press. Hal ini umumnya terjadi karena pengaturan kalibrasi tinta tidak maksimal. Oleh karena itu, saat mengoperasikan mesin DTF harus benar-benar teliti karena terbilang riskan.
- Susah dihapus jika gagal
Apabila ada ketidaksesuaian atau hasil DTF yang tidak maksimal, maka sablon bisa lebih susah dihapus. Terlebih jika sablon tersebut sudah di-press ke kaos, tentu akan sulit untuk memperbaiki kesalahan yang ada. Hal ini dapat terjadi karena lem adhesive powder sudah meerkat dengan sempurna.
Harga Tinta Sablon DTF
Pengerjaan sablon DTF sudah pasti akan selalu membutuhkan tinta yang berkualitas. Secara umum, metode DTF menggunakan tinta yang bersifat waterbase sehingga cenderung aman terutama untuk head mesin. Tinta ini juga akan membuat hasil cetakan menjadi lebih maksimal dan berkualitas.
Dari segi harga, sejatinya tinta sablon ini masih sangat terjangkau. Di beberapa marketplace, bahkan sudah disediakan harga tinta dalam bentuk paket 4 warna dengan ukuran yang berbeda-beda. Adapun harga per paketnya berkisar antara 300-350 ribuan rupiah.
Harga Pet Film Mesin DTF
PET Film Sablon DTF atau yang juga seringkali disebut dengan Sablon Plastisol Digital merupakan media yang dapat digunakan untuk sablon di berbagai bahan seperti cotton, polyester, maupun bahan berserat lainnya.
Saat ini, jenis PET Film sudah sudah beragam untuk menghasilkan sablon dengan berbagai variasi dan kualitas. Di beberapa marketplace, harga Pet Film DTF ini cukup beragam dan disesuaikan dengan merek maupun ukurannya. Umumnya, harga yang dibanderol berkisar antara 800-900 ribu rupiah untuk ukuran 60cm x 100m.

Merek dan Harga Mesin Sablon DTF
Selain menggunakan tinta dan pet film, pembuatan sablon jenis DTF juga akan menggunakan mesin sablon kaos yang berkualitas baik. Mesin sablon yang digunakan umumnya memiliki harga yang cukup tinggi, bahkan bisa mencapai puluhan hingga ratusan juta rupiah. Berikut beberapa merek mesin sablon DTF beserta kisaran harganya di berbagai marketplace.
a. Audley
Rekomendasi pertama yang bisa Anda pilih yakni mesin sablon jenis DTF dengan merek Audley. Merek ini dipandang cukup populer dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan sablon digital yang lebih baik. Untuk mendapatkan mesin ini, Anda dapat membelinya secara langsung maupun di toko online dengan harga sekitar US$5700 atau setara dengan harga mulai 86 jutaan rupiah.
b. Rhinotec
Rhinotec juga menjadi merek mesin DTF yang banyak dipilih. Meskipun dari segi harga terbilang tinggi, namun kualitas yang diberikan sangat sebanding, mulai dari fitur anti-scratch, up-down tinta secara otomatis, hingga bahan yang waterproof. Adapun harga per unit berkisar antara 165 jutaan rupiah dan dapat dipesan di beberapa marketplace atau situs resminya.
c. Atlas
Mesin sablon DTF yang satu ini juga memiliki banyak varian, mulai dari DTF-60, DTF X, hingga PSD V2 dengan hasil, kualitas, serta harga yang beragam. Setiap jenis juga memiliki fitur dan kelebihannya masing-masing dengan pengoperasian yang simpel dan kapasitas tinta yang cukup besar.
Mengenai harganya, mesin Atlas ini dibanderol dengan harga mulai dari 140 jutaan rupiah. Tentunya, harga yang terlihat tinggi tersebut akan sangat sebanding dengan kecepatan, fitur, dan kualitas yang dimilikinya. Anda juga dapat mencetak kaos sablon secara satuan dan cepat.
d. Riecat
Riecat juga menjadi salah satu mesin printing yang banyak digunakan dengan berbagai varian terbarunya seperti Riecat Alfa Gen 1 dan Gen 2. Dari segi harga, mesin ini memiliki harga yang cukup terjangkau, bahkan tidak sampai 50 juta rupiah.
Mesin generasi 1 misalnya, dengan harga 20 jutaan per unit mesin ini memiliki ukuran cetak sampai A3+ sehingga cocok untuk sablon berukuran luas. Atau dengan mesin generasi 2 yang fiturnya lebih lengkap dengan teknologi pencegah pengendapan tinta, dibanderol dengan harga sekitar 43 jutaan rupiah.
e. Binterjet
Mesin cetak yang sudah eksis sejak 2004 ini juga menjadi pilihan banyak pengusaha sablon digital. Pada varian BJET PSD V2 misalnya, memiliki fitur unggulan termasuk area cetak 60 cm dengan teknologi Soft RIP Wasatch sehingga dapat menghasilkan warna yang 99% mirip dengan file aslinya.
Pembelian mesin sablon DTF yang satu ini dilayani di marketplace maupun situs resminya. Anda juga dapat menghubungi sales Binterjet untuk informasi lebih lengkap.